Perhitungan Nilai Tukar
(Terms of Trade)
Term of Trade
atau TOT adalah perbandingan kuantitatif (jumlah atau nilai) antara
ekspor dan impor
yang mencerminkan
perkembangan posisi perdagangan
suatu negara untuk periode waktu tertentu. Difinisi lain dari Term of trade adalah besaran statistik
yang mencerminkan daya tukar suatu barang lain antar dua negara baik dalam
bentuk harga maupun volume.
Konsep TOT atau
term of trade terbagi atas
:
1)
Gross
Barter Terms of Trade
Gross Barter Terms
of Trade yaitu perbandingan
angka indeks volume
ekspor dengan angka indeks volume impor.
Diketahui :
G = gross barter term of trade
Qx1 = didapat dari nilai ekspor (jumlah dikalikan dengan harga) dibagi dengan harga rata-rata satuan ekspor.
Qm1 = didapat dari nilai impor (jumlah dikalikan dengan harga) dibagi dengan harga rata-rata satuan impor.
3) Income Terms of Trade
Berarti untuk periode 1950/1990, kemampuan mengimpor didasarkan pada penerimaan ekspor naik sebesar 3,63%, meskipun menurun Perubahan income TOT ini penting bagi NSB karena berkaitan dengan kemampuannya untuk mengimpor barang-barang modal pembangunan.
Qx1 = didapat dari nilai ekspor (jumlah dikalikan dengan harga) dibagi dengan harga rata-rata satuan ekspor.
Qm1 = didapat dari nilai impor (jumlah dikalikan dengan harga) dibagi dengan harga rata-rata satuan impor.
Contoh
:
Qx1 = 150 dan Qm1 = 125, maka dapat dihitung :
Rumus
yang lebih sederhana yaitu
Diketahui :
Qx = Indeks
kuantitas ekspor
Qm = Indeks
kuantitas impor
100
= Indeks tahun dasar
Bila G
lebih besar dari
100 atau terjadi kenaikan gross barter TOT, berarti perkembangan posisi perdagangan
luar negeri negara
tersebut kurang baik atau kurang menguntungkan karena diperlukan ekspor
yang lebih besar
untuk mendapatkan sejumlah impor tertentu.
2)
Net Barter Term of
Trade
atau Commodity TOT
Net Barter
Terms of Trade adalah perbandingan
antara indeks harga rata-rata barang ekspor dengan
barang impor.
Diketahui :
N = Net Barter Term of Trade
Px1 = Harga rata-rata satuan ekspor waktu sekarang
Px0 = Harga rata-rata satuan ekspor waktu tahun dasar
Pm1 = Harga rata-rata satuan impor waktu sekarang
Pm0 = Harga rata-rata satuan impor waktu tahun dasar
Harga
rata-rata satuan ekspor dan impor selalu dinyatakan persentase. Oleh karenanya
perumusan di atas dapat disederhanakan menjadi :
Diketahui :
Px =
Indeks harga ekspor
Pm
= Indeks harga impor
100
= Indeks tahun dasar
Bila
N lebih besar dari 100 atau kenaikan net
barter TOT berarti terjadi perkembangan perdagangan luar negeri yang
positif atau baik karena dengan nilai ekspor tertentu diperoleh nilai impor
yang lebih besar.
Contoh :
N-1950 = 100 (tahun dasar)
Px
1990 = 95 (angka indeks)
Pm
1990 = 110 (angka indeks)
Berdasarkan
data di atas maka dapat dihitung:
Berarti untuk periode 1950/90 harga atau nilai
ekspor (Px) turun sebanyak
13,64% dibandingkan nilai impornya (Pm).
3) Income Terms of Trade
Konsep
income TOT ini lebih penting bagi
negara yang sedang berkembang (NSB), karena mencerminkan kemampuan NSB untuk
mengimpor barang-barang modal pembangunan dari hasil ekspornya.
Contoh
:
Qx 1990 = 120
Px 1990 = 95
Pm 1990 = 110
Berarti untuk periode 1950/1990, kemampuan mengimpor didasarkan pada penerimaan ekspor naik sebesar 3,63%, meskipun menurun Perubahan income TOT ini penting bagi NSB karena berkaitan dengan kemampuannya untuk mengimpor barang-barang modal pembangunan.
4)
Capacity Terms of Trade
Capacity Terms of
Trade,
yaitu perbandingan antara indeks
harga rata-rata ekspor dengan
impor yang dikalikan dengan volume
ekspor.
Konsep
ini sering disebut dengan“Elastisitas Income”.
5) Factorial Terms of
Trade
Factorial Terms
of Trade
yaitu perbandingan harga indeks
rata-rata barang ekspor dengan
indeks harga rata-rata barang impor yang dikaitkan dengan produktifitas.
a) Single
Factorial Term of Trade
Diketahui :
Zx = Produktifitas
barang-barang ekspor
S = Single Factorial Term of Trade
= Rata-rata
indeks harga barang impor dan ekspor
b) Double
Factorial Terms of Trade
Diketahui :
Zx = Produktifitas barang-barang ekspor
Zm = Produktifitas barang-barang impor
D = Double Factorial Term of Trade
Pada
rumus Single Factorial Term of Trade,
kita hanya mengaitkan rasio dari ekspor dan impor
dengan produktifitas ekspor atau
produktifitas domestik, tanpa melihat produktifitas sektor luar
negeri. Kemudian pada rumus Double
Factorial Term of Trade, telah dimasukkan produktifitas impor atau sektor
luar negeri disamping sektor domestik. Konsep factorial of trade ini sering juga disebut dengan “Elastisitas
Produk ”.
Analisis Grafik Pengaruh Kebijakan Proteksi terhadap TOT dan Perkembangan Perdagangan Internasional
Grafik Analisis TOT
USA = United States of America
UK = United Kingdom
Keterangan :
a) Sumbu X menunjukkan ekspor food oleh USA atau impor food oleh UK.
b) Sumbu Y menunjukkan ekspor cloth oleh UK atau impor cloth oleh USA.
c) Pada keadaan awal, offer-curve USA (OC - USA) berpotongan dengan offer-curve UK (OC - UK) pada titik E, sehingga terbentuk garis TOT.
d) Bila UK melakukan kebijakan pembatasan impor pakaian dari USA, maka OC akan bergeser menjadi OC’-USA dan memotong OC-UK pada titik H.
e) Pada pertukaran di titik H dengan TOT2, terjadi :
1. Penurunan ekspor food USA (X - USA) besarnya sama dengan penurunan impor food UK (M - UK), yaitu dari OF0 menjadi OF1.
2. Penurunan ekspor cloth UK (X - UK) besamya akan sama dengan penurunan impor cloth USA (M - USA), yaitu dari OC0 menjadi OC1.
f) Pada titik H atau TOT2, karena penurunan ekspor food USA atau impor food UK lebih besar daripada penurunan ekspor cloth UK atau impor cloth USA. F0F1> C0C1, ini berarti TOT- USA menjadi memburuk, sedangkan TOT -UK membaik.
g) Jika USA melakukan pembalasan dengan mengadakan kebijakan pembatasan impor cloth dari UK sehingga ekspor cloth dari UK menurun, maka pertukaran akan terjadi pada titik G dengan TOT1 tetapi dengan volume perdagangan yang lebih kecil.
h) Dengan tindakan pembalasan ini, TOT-USA akan membaik dan TOT-UK akan memburuk. Akan tetapi, kebijakan proteksi yang dijalankan oleh USA dan UK ini bukan hanya berpengaruh terhadap TOT masing-masing negara. Lebih penting lagi adalah dampak negatifnya terhadap perkembangan atau pertumbuhan perdagangan internasional yang semakin menurun.
Sumber :
Apridar. 2007. Ekonomi Internasional; Sejarah, Teori, Konsep dan Permasalahan dalam
Aplikasinya. Jakarta: Unimal Press.
Hady, Hamdy. 2001. Ekonomi Internasional; Teori dan Kebijakan Perdagangan
Internasional. Jakarta: Ghalia Indonesia